Kamis, 03 Desember 2009

Dasar Mendesain Dapur



Dapur adalah ruang tempat kegiatan memasak di rumah dilakukan. Dulu dapur jarang ditata dan hanya menjadi bagian yang biasanya diletakkan di belakang rumah. Dalam hal ini, fungsi dapur benar-benar sebagai area persiapan dan pengolahan makanan saja.
Seiring dengan berjalannya waktu, fungsi dapur pun bergeser. Tidak jarang dapur dibuat terintegrasi dengan area makan dan menjadi ruang favorit tempat seluruh keluarga berkumpul. Kegiatan seperti berbincang santai, menikmati minuman ringan, makan, bahkan bekerja bisa dilakukan disini. Kini, tidak aneh lagi jika pemilik rumah berani menerima teman atau tamunya di dapur sambil mengobrol dan memasak di hadapan mereka! Toh dapur bisa tampil demikian indah, tidak kalah dengan ruang-ruang lain dalam rumah.
Sekarang, semua orang seakan berlomba-lomba merancang dapur yang cantik dan menarik. Keberadaannya lebih populer dibandingkan dulu. Berkat keamjuan teknologi, peralatan dapur kini semakin canggih, mudah dioperasikan, dengan penampilan yang menarik. Peralatan tersebut akhirnya menjadi salah satu elemen pembentuk ruang yang penting, sebab kehadirannya dapat memengaruhi tampilan akhir dapur. Selain dirancang dengan indah, tentu saja dapur harus tetap fungsional dan optimal fungsinya.

Konsep desain dapur
Tema yang diterapkan pada ruang dapur ini ialah “Green House”, yang dimaksud dengan green house ini ialah konsep yang menciptakan ruang yang ramah lingkungan dan mencerminkan keadaan yang alami. Dalam perwujudannya ruang dapur ini dibuat dengan bukaan yang cukup baik untuk pencahayaan maupun penghawaan sehingga dapat meningkatkan efesiensi energi yang digunakan. Untuk mempertegas kesan “green” pada ruang ini maka dibuatlah sebuah kebun mini yang masih terintegrasi dengan ruang dapur inti dimana pada kebun ini kita dapat menanam tanaman sayur-sayuran, bumbu-bumbu atau yang lainnya sehingga dapat langsung dipetik dan diolah di dapur tersebut.
Berikut adalah rincian konsep yang dibuat untuk mendesain ulang ruang dapur tersebut

Inti ruangan

Dikarenakan ruang inti dapur ini tidak luas(kecil) hanya berukuran 2.5m X 2m maka untuk tipe layout yang paling cocok dan efisien adalah Dapur bentuk tipe L. Maksud dari tipe “L” ini ialah adanya meja permanent yang berbentuk L dimana meja tersebut berfungsi sebagai tempat peletakan berbagai alat-alat dapur. Pada tipe tersebut dapur ini menciptakan area sirkulasi yang optimal atau ruang gerak yang lapang bagi penggunanya. Pada bagian sisi panjangnya ditempatkan meja dan rak penyimpanan dan sebuah kulkas, dan diatasnya terdapat 2 jendela kecil sebagai sirkulasi udara antar ruang dapur dan ruang sebelahnya, sedangkan pada bagian sisi lainnya diletakkan sebuah kompor yang diatasnya ditempatkan juga hood ceiling agar sirkulasi asap ketika proses memasak terjadi tidak terjebak dalam ruangan, disebelahnya lagi ditempatkan area penyucian yaitu sink dan pada bagian atasnya ditempatkan rak kecil untuk menaruh alat ataupun perabot memasak dan lainnya.
Untuk material yang digunakan pada ruangan ini ialah perpaduan modern dan alami. Untuk lantai pada ruang dapur inti menggunakan keramik berwarna hijau muda. kemudian dinding beton juga dicat berwarna hijau muda pula agar memperkuat kesan “green” dan dikombinasikan dengan beberapa bilah bambu sebagai penyekat ruang disebelah dapur inti. Untuk bagian plafon menggunakan plafon persegi yang dibuat menggantung dan ditempatkan 4 buah lampu yang ditempatkan pada sisi dalamnya dengan maksud menciptakan pencahayaan yang artistik.

Bagian teras dan kebun mini untuk menanam sayuran atau tanaman bumbu

Ruang dapur ini berhadapan langsung dengan taman di belakang rumah sehingga adanya teras berukuran 3m X 2.5 m yang lantainya lebih rendah dari ruang inti dapur dan juga berfungsi untuk membatasi ruang dapur dengan taman belakang sekaligus menjadi jalan akses ruang makan/ruang keluarga yang ada disebelahnya. Untuk material yang digunakan untuk lantai teras adalah material kayu. Untuk kebun mini dibagi menjadi dua yaitu kebun berbentuk L yang ditempatkan di bagian bawah dan kebun yang dibuat menggantung untuk media tanam tanaman yang merambat yang materialnya menggunakan bahan bambu.
Karena pada bagian teras ini tidak memiliki atap maka ditambahkan atap terusan dan pada dindingnya berbahan material kaca yang berangka alluminium dengan maksud agar air hujan dan pengaruh lingkungan luar tidak masuk ke area dapur namun cahaya matahari masih dapat masuk untuk kebutuhan pencahayaan di siang hari dan lebih penting lagi untuk proses fotosintesis tanaman sayuran/bumbu sehingga dapat tumbuh dengan baik dan hasilnya dapat langsung dipetik langsung dan diolah di dapur tersebut. Konsep tersebut mempertegas kesan “green house” dan mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan, dengan mengolah dan mengambil langsung bahan-bahan memasak berupa sayur-sayuran maupun tanaman bumbu yang masih dapat ditanam sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar